Minggu, 02 November 2008

MENGENAL MAGMA DAN TIPLOGI LETUSAN

Magma
Magma merupakan larutan silikat pijar yang panas mengandung sulfide, oksida, dan volatile (gas), sumber magma terletak jauh di bawah bumi, pada lapsan mantel, yaitu pada kedalaman 1200-2900 km, dari sumbernya itu kemudian magma mengalir dan berkumpul pada suatu tempat yang dikenal sebagai dapu magma, yang terletak pada kedalaman lebih dari 60 km. Suhu magma berkisar antara 10300-11600C, sifatnya yang sangat panas dan cair menyebabkan magma memiliki tekanan hidrostatis yang sangat kuat sehingga terus bergerak menerobos untuk berusaha ke luar ke atas permukaan bumi.
Magmatisma adalah peristiwa penerobosan magma melalui rekahan dan celah-celah pada litosfer yang tidak sampai ke permukaan bumi, peristiwa ini menyebabkan magma membeku di dalam bumi membenutuk batuan plutonik, proses tesebut disebut intrusi, dan batuan yang terbentuk disebut batuan intrusi.
Apabila penerobosan magma sampai ke luar permukaan bumi, maka prosesnya dinamakan ekstrusi, sedangkan cara keluar magma seperti ini dinamakan erupsi dan pristiwanya dinamakan vulkanisma.
Terdapat dua macam magma, yaitu magma Asam (granitis) dan magma basa (basaltis), magma granitis yang bersifat asam mengandung silica lebih dari 65 %, berbeda dengan magma basaltis, kandungan silikanya kurang dari 55%, sifat fisik magma basaltis lebih encer.
Apabila temperature magma turun maka akan terjadi kristalisasi, yaitu proses terbentuknya mineral-mineral penyusun batuan beku. Jenis-jenis batuan beku yang dihasilkan dari kristalisasi magma diantaranya:
1. Batuan Beku dalam : Granit, Diorit, Gabro, dan Ultra basa
2. Batuan Beku luar : Riolit, Andesit, dan Basalt
Berdasarkan ruang pembekuan magmanya, batuan beku dapat dibedakan menjadi : batolit, Sill, Dike, Lakolit, lavolit, hypabisa, dan batuan ekstrusif.

Tipologi Letusan
Karakteristik letusan Gunung api ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya : Viskositas (kekentalan magma), tekanan magma, kedalaman dapur magma, dan bahan yang dikeluarkannya. Berdasarkan karakteristik tersebut, dihasilkan bermacam-macam tipe letusan, yaitu :
1. Tipe Hawaii, letusan gas yang ringan pada permukaan magma di kepundan, yang disebut letusan air mancur, contohnya letusan gunung api kepulauan Hawaii seperti kilavea dan Macina loa.
2. Tipe Stromboli, kekentalan magma sama dengan tipe Hawaii, hanya dapur magma lebih dalam dan tekanan gas yang lebih tinggi. Tipe ini menunjukan letusan gas yang tidak kuat namun terus menerus, dan banyak melemparkan eflata, contohnya Vesuvius dan stromboli (gunung api laut di lepas pantai Itali)
3. Tipe Vulkano, dengan magma cair kental dan dapur magma yang bervariasi dari dangkal sampai dalam, sehingga tekananya sedang sampai tinggi, tipe ini merupakan tipe gunung api pada umumnya, dalam perkembangannya hamper semua gunung api strato melalui tipe ini. Letusannya terdiri atas hembusan gas magmatik dengan bom, lapili, dan abu vulkanik, di atas hasil letusan ini terbentuk awan kol bunga, sementara dari lubang kepundannya ke luar leleran lava. Contohnya : gunung bromo, Raung, Semeru, dsb.
4. Tipe Perret, kekentalannya sama dengan tipe vulkano, tetapi dengan magma yang sangat dalam dan tekanan gas yang sangat tinggi, ciri utamanya ialah letusan tiang (fase) gas yang sangat tinggi dan dihiasi awan kol bunga diujungnya, contoh letusan Krakatau 1883.
5. Tipe Merapi, St. Vincent, dan Mt. Pelee, ketiganya merupakan ciri letusan dengan magma yang kental. Ciri utamanya ialah sumbat lava yang menutupi lubang kepundan. Hal ini tejadi karena magma kental segera membeku pada saat mencapai permukaan gunung api, akibatnya letusan yang terjadi berupa awan pijar yang bersuhu tinggi dan diikuti lawinanya.

Peta Konsep Magma dan Tipologi Letusan

Power Point Magma dan Tipologi Letusan












Foto Gunung Api Tangkuban Parahu



gambar ini merupakan kawah dari gunung Tangkuban Parahu, menurut tipologi letusannya termasuk tipe volkano. posisi pengambilan gambar pada -45 derajat.




Gunung Tangkuban Parahu merupakan tipe strato, tipe ini dihasilkan dari letusan yang berlapis-lapis sehingga bentuknya seperti kerucut, karena letusannya terjadi di beberapa titik secara linier maka gunung ini terlihat seperti perahu.


LITOSFER

JAWABAN UTS

Kode Soal : 010

1. Apa hakikat media dalam pembelajaran ?

Jawab:

Media merupakan bagian dari proses komunikasi. Komunikasi memiliki peran penting dalam pembelajaran, suatu kegiatan pembelajaran akan berhasil jika pesan dari komunikator dapat diterima dengan baik oleh komunikan, dan oleh karena itu diperlukanlah komunikasi antara lain melalui media.

Media pembelajaran pun dapat dapat bermanfaat untuk :

a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra

c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dangan sumber belajar

d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestiknya

e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama

Dari manfaat-manfaat di atas jelaslah hakikat dari media pembelajaran adalah untuk membantu dan mempermudah pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

2. Bagaimana mendesain mdia pembelajaran agar proses belajar menjadi menarik dan menyenangkan bagi warga belajar ?

Jawab:

Untuk mendesain sebuah media pembelajaran yang menarik diperlukaan hal-hal sebagai berikut:

  • Kita harus mengidentifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa
  • Perumusan tujuan
  • Perumusan materi
  • Perumusan pengukur keberhasilan

Dengan sebuah perencanaan yang matang sebuah media pembelajaran akan bias menarik minat siswa dalam belajar, dengan desain menarik yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa, memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestiknya.

Selain perencanaan yang matang kita pun harus juga memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

  1. Menyesuaikan Jenis Media dengan Materi Kurikulum
    Sewaktu akan memilih jenis media yang akan dikembangkan atau diadakan, maka yang perlu diperhatikan adalah jenis materi pelajaran yang mana yang terdapat di dalam kurikulum yang dinilai perlu ditunjang oleh media pembelajaran.
    Kemudian, dilakukan telaah tentang jenis media apa yang dinilai tepat untuk menyajikan materi pelajaran yang dikehendaki tersebut.
  2. Keterjangkauan dalam Pembiayaan, dalam pengembangan atau pengadaan media pembelajaran hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan anggaran yang ada.
  3. Ketersediaan Perangkat Keras untuk Pemanfaatan Media Pembelajaran
  4. Ketersediaan Media Pembelajaran di Pasaran
  5. Kemudahan Memanfaatkan Media Pembelajaran

3. Apa yang dimaksud dengan naskah media, dan bagaimana cara membuatnya ?

Jawab :

Naskah dalam perencanaan program media dapat diartikan sebagai pedoman tertulis yang birisi informasi dalam bentuk visual, grafis dan audio sebagai acuan dalam pembuatan media tertentu, sesuai dengan tujuan dan kompetensi tertentu. Secara sederhana naskah juga dapat berupa gambran umum media atau outlini media yang akan dibuat. Naskah perlu dibuat hal ini perlu dilakukan karena media pembelajaran yang mengandung isi materi dan tujuan yang diharapkan tercapai, melalui naskah inilah tujuan dan materi tersebut dituangkan dengan kemasan sesuai dengan jenis media, sehingga media yang dibuat benar-banar akan memiliki kesesuain dengan tujuan.

Fugsi dari naskah adalah pedoman bagi pengguna terutama pembuat media. Dilihat dari formatnya naskah memiliki bermacam-macam jenis, tiap jenis memiliki bentuk yang berbeda. Namun demikian dilihat dari fungsinya sama, yaitusebagai penuntun dalam memproduksi media, unsure-unsur audio, teks dn visual yang harus ditanpilkan dalam media beserta urutannya dengan jelas tertera dalam naskah.

Pembuatan naskah media

ü Tahap Pertama, diawali dengan ide atau gagasan yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Menghasilkan media yang bagus diperlukan kreativitas dan ide yang cemerlang. Dengan demikian diperlukan pemikiran kira-kira seperti apa yang menarik namun tetap memiliki substansi materi yang jelas.

ü Tahap kedua dalam pengembangan naskah adalah mengumpulkan data dan informasi untuk membuat, melengkapi dan memperkaya naskah tersebut, dengan cara mengkaji literature, melakukan survey sederhana atau juga terlebih dahulu dilakukan penelitian secara mendalam

ü Tahap ketiga adalah membuat synopsis dan tratmen. Sinopsis secara singkat dapat diartikan sebagai ringkasan program atau cerita. Sinipsis ini diperlukan untuk memberikan gambaran secara ringkas dan padat tentang tema atau pokok materi yang akan digrarap. Tujuan utamanya adalah mempermudah pemesan menangkap konsepnya, mempertimbangkan kesesuaian gagasan dengan tujuan yang ingin di capai dan menentukan persetujuannya.

4. Tuliskan format penyajian informasi dalam media audio ?

Jawab :

Format penyajian informasi dalam media audio diantaranya :

  • Dialog dan Diskusi. Format ini menyajikan dua orang atau lebiah yang memiliki kedudukan yang sama, membicarakan satu tema yang berisi materi pembelajaran.
  • Tutorial. Ciri khas dari format ini didalamnya terlibat dua pihak, pola tutorial biasanya lebih interaktif dan terbimbing, materi yang dibahas bisa lebih intensif karena jumlah siswa sedikit misalnya satu dua orang.
  • Magazine. Sesuai dengan namanya magazine yaitu majalah, maka informasi yang disajikan pada program audio jenis magazine lebih banyak dan bervariasi.
  • Drama, format ini menyajikan informasi dalam bentuk sajian drama. Format drama banyak digunakan untuk menyajikan informasi pembelajaran, karena satu kelebihannya menarik dan tidak membosankan, namun jangan sampai substansi materi menjadi terabaikan.

Contoh Format media Audio : Siaran Radio

No

Pelaku/Jenis Suara

Teks/ Isi Suara

1

Pembukaan : Musik

Lagu Instrumental Mozart

2

Narator : Penyiar

Magma merupakan larutan silikat pijar yang panas mengandung sulfide, oksida, dan volatile (gas), sumber magma terletak jauh di bawah bumi, pada lapsan mantel, yaitu pada kedalaman 1200-2900 km, dari sumbernya itu kemudian magma mengalir dan berkumpul pada suatu tempat yang dikenal sebagai dapu magma, yang terletak pada kedalaman lebih dari 60 km. Suhu magma berkisar antara 10300-11600C, sifatnya yang sangat panas dan cair menyebabkan magma memiliki tekanan hidrostatis yang sangat kuat sehingga terus bergerak menerobos untuk berusaha ke luar ke atas permukaan bumi.

5. Unsur-unsur apa yang harus diperhatikan dalam pembuatan naskah yang menggunakn media audio ?

Jawab :

Unsur-unsur dalam media audio antara lain:

  1. Naratif atau suara yang dihasilkan manusia, baik dalam bentuk sajian informasi ole narrator, dialog antar pemain ataupun monolog atau bicara sendiri. Yang perlu diperhatikan adalah penggunaan bahasa. Bahasa yang digunakan pada program audio adalah bahasa percakapan, bahasa lisan dan bukan bahasa baku atau bahasa tulisan, dengan demikian gunakanlah kalimat tunggal, kalimat yang pendek- pendek , kalimat yang panjang atau kalimat majemuk sulit untuk dicerna oleh pendengar. Sedapat mungkin kita menyajikan informasi dengan kalimat sederhana namun mudah dicerna, hindari menggunakan kata asing yang orang tidak tahu artinya, kalaupun terpaksa harus menggunakannya, diperlukan informasi penjelasnya
  2. Musik. Musik merupakan bagian penting dalam program audio setelah narasi. Musik memiliki fungsi untuk menimbulkan suasana yang mendorong siswa untuk memudahkan mencerna informasi. Selain itu musik juga menimbulkan ketertarikan siswa, mengurangi kebosanan. Informasi lebih bersifat ajakan persuasive maka diperlukan musik dengan bit yang cepat dan semangat. Juga sebaliknya jika pesan bertamu kesedihan dan musik yang ditampilkan dengan nada ceria maka akan menimbulkan kejanggalan. Dengan demikian diperlukan pemilihan musik yang sesuai.
  • Musik Tema : Musik yang menggambarkan watak atau situasi tertentu sesuai dengan program sajian. Musik tema dibuat secara khas, harus berbeda dengan musik yang sudah ada sehingga menjadi icon cirri khas dari sebuah program audio. Sehingga jika oaring lain di mnapun mendengar sebuah musik tema tertentu maka langsung dia tahu bahwa ada program tersebut.
  • Musik Transisi : Digunakan untuk menghubungkan dua adegan, durasi musik ini tidak terlalu panjang cukup 15 sampai 20 detik. Hal ini perlu diperhatikan karena pergantian adaegan tanpa disertai dengan musik transisi, membuat perpindahan menjadi kaku, tidak smooth.
  • Musik Jembatan ; Musik ini hamper mirip fungsinya dengan musik transisi. Terutama digunakan untuk menandai perpindahan antar adegan yang situasinya berbeda. Misalnya situasi di dalam ruangan, berpindah ke luar ruangan, sitasi masa sekarang kembali menceritakan situasi masa lalu dan sebagainya.
  • Musik latar belakang. Jenis musik ini disebut juga “background music” digunakan untuk memperkuat sebuah situasi musik tertentu. Musik ini mengiringi sajian utama misalnya dialog, drama, narrator. Karena sifatnya pelengkap untuk menambah suasana lebih kondusif, maka perlu diatur intensitas volume musik latar belakang ini tidak terlalu domonan, jika di prosentasikan cukup dengan 35% dari 100% volume suara.
  1. Peristilahan teknis. Membuat naskah audio diperlukan pengetahuan tentang istilah-istilah teknis, diantaranya “
    • ANNOUNCER (ANN) : Pihak yang memberi informasi tentang suatu acara akan disampaikan. Dapat juga dikatakan bahwa announcer berfungsi untuk membuka sebuah program audio.
    • NARRATOR (NAR) : Fungsinya hamper sama dengan fungsi announcer, namun kalau narrator menginformasikan sajian materi. Jadi narrator sudah berada di dalam program. Apa yang disampaikan oleh narrator sudah menjadi bagian dari isi program audio.
    • MUSIK : Musik perlu dituliskan di dalam naskah, yang menunjukan bahwapada adegan tersebut perlu disisipkan musik yang sesuai.
    • SOUND EFFECT (FX) : Adalah suara-suara yang terdapat dalam program audio untuk mendukung terciptanya suasana atau situasi tertentu. Sound Effect dapat berupa suara alamiah, atau sengaja dibuat dengan manipulasi tertentu. Misalnya suara burung berkicau, suara gaduh, suara keramaian, suatu letusan, dan lain-lain.
    • FADE IN DAN FADE OUT ; Adalah symbol yang artinya bahwa pada adegan tersebut musik masuk secara perlahan (fade in) dan jika musik sedang berjalan maka hilangnya pun secara perlahan (fade out).
    • OFF MIKE : Situasi dimana suara yang ditimbulkan seolah-olah dari kejauhan. Untuk menimbulkan efek ini sumber suara harus menjauhi mike.
    • IN-UP-DOWN-UNDER-OUT : Simbol ini menjelaskan bahwa musik masuk secara perlahan (IN), kemudian naik (UP) setelah musik naik secara optimal maka diperlakukan untuk kembali turun secara cepat (DOWN), kemudian musik perlahan rendah dan terus bertahan rendah selama bebera menit (UNDER) sampai akhirnya musik perlahan hilang (OUT).
  2. Fomat Naskah

Format naskah audio yang umum digunakan adalah menggunakan format dua kolom, seperti contoh berikut :

No

Pelaku/Jenis Suara

Teks/ Isi Suara

6. Apa yang menjadi dasar pertimbangan dalam pemilihan media

jawab:

Anderson (1976) mengemukakan adanya dua pendekatan/ model dalam proses pemilihan media pembelajan, yaitu:

a. Model pemilihan tertutup

Pemilihan tertutup terjadi apabila alternatif media telah ditentukan “dari atas” (misalnya oleh Dinas Pendidikan), sehingga mau tidak mau jenis media itulah yang harus dipakai. Kalau toh kita memilih, maka yang kita lakukan lebih banyak ke arah pemilihan topik/ pokok bahasan mana yang cocok untuk dimediakan pada jenis media tertentu.

b. Model pemilihan terbuka.

Model pemilihan terbuka merupakan kebalikan dari pemilihan tertutup. Artinya, kita masih bebas memilih jenis media apa saja yang sesuai dengan kebutuhan kita. Alternatif media masih terbuka luas. Proses pemilihan terbuka lebih luwes sifatnya karena benar-benar kita sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Namun proses pemilihan terbuka ini menuntut kemampuan dan keterampilan guru untuk melakukan proses pemilihan. Seorang guru kadang bisa melakukan pemilihan media dengan mengkombinasikan antara pemilihan terbuka dengan pemilihan tertutup.

7. Sebutkan Kriteria pemilihan media!

Jawab :

Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran diuraikan sebagai berikut.

Kriteria Umum

a) Kesesuaian dengan tujuan

b) Kesesuaian dengan materi pembelajaran

c) Kesesuaian dengan karakteristik sisiwa

d) Kesesuaian dengan teori

e) Kesesuaian dengan gaya belajar sisiwa

f) Kesesuaian dengan kondisi lingkungan, fasilitas pendukung, dan waktu yang tersedia.

Kriteria Khusus, diantaranya:

a. Access, kemudahan akses menjadi pertimbangan utama dalam memilih media. Apakah yang kita perlukan itu tersedia, mudah, dan dapat dimanfaatkan oleh siswa?

b. Cost, biaya juga harus dipertimbangkan.

c. Technology, jika kita tertarik pada suatu media kita perlu perhatikan apakah teknologi yang tersedia dan mudah dioperasikan.

d. Interactivity, media yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah. Setiap kegiatan pembelajaran yang dikembangkan tentu saja memerlukan media yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi pembelajaran tersebut

e. Organization, pertimbangan yang juga penting adalah dukungan organisasi

f. Novelty, kebaruan media yang anda pilih juga harus menjadi pertimbangan. Media yang lebih terkini biasanya lebih baik dan lebih menarik bagi siswa.

8. Jelaskan secara detail segala sesuatu tantang bulletin board yang digunakan sebagai media pembelajaran !

Jawab :

Bulletin board adalah media display yang bersifat umum maksudnya adalah media yang berisi pesan untuk suatu populasi dan bukan untuk sekelompok orang saja. Bulletin board banyak dipergunakan untuk pengetahuan yang sederhana. Bulletin board dapat memotivasi siswa yaitu apabila dipergunakan untuk menempelkan karya siswa sehubungan dengan pekerjaan tertentu.

Dalam merencanakan elemen visual kita harus mempertimbangkan isi pelajaran. Ada tiga macam bentuk visual yaitu realistik, analogik dan organisasional. Dalam mengembangkan elemen verbal kita perlu mempertimbangkan bentuk huruf, jumlah bentuk huruf, huruf besar, warna huruf, ukuran huruf, jarak antarhuruf dan spasi (jarak antarbaris). Kita dapat juga menambah elemen-elemen yang menambah daya tarik seperti faktor kejutan, tekstur dan interaksi. Dalam memperkirakan akan seperti apa tampaknya media yang kita buat, maka kita harus memperhatikan kelurusan, bentuk visual, keseimbangan, gaya dan warna. Terakhir kita perlu mengatur kedekatan visual, arah pandang audience (misal dari kiri ke kanan) dan konsistensi (misal: letak judul, gambar utama, narasi, dan lain-lain.)